Thursday, September 28, 2006

BUNDA

.... HP berdering ketika udara dingin pagi masih meyelimuti Ayer. Teryata dari seorang ibu dimana dari rahimnya aku lahir, tak bayak yang dibicarakan tapi itu membekas dalam hati saya , disaat saya lupa, masih ada yang mau mengingatkan saya, disaat saya sibuk dengan pekerjaan masih ada yang menyadarkan saya. meskipun saya jauh darinya...
" Fer selamat ulang tahun ya..., semoga ferry sehat, jangan lupa sholat.
" Trima kasih Ma, Mama khabarya bagaimana "
" Allhambulilah Sehat "
" Mama mau apa, nanti ferry belikan "
" Mama tidak minta apa-apa, mama cuma kepingin ferry sholat , sudah ya..., Assalamu'alaikum. "
Sedetik kemudian suara itu hilang dari HP, padahal pada saat itu saya lupa dengan Ultah saya dan Ia menyadarkan saya tentang umur yang terus bertambah.

Dia Ibu yang Sabar dan berbakti kepada suami, meskipun cobaan datang selih berganti, sendiri dia membesarkan 5 anaknya, setelah Ayah kami meninggalkan kami dan berpaling ke wanita lain. Yang terpikirkan olehnya bagai mana membesarkan anaknya dengan baik, dan dia hanya bersandar pada Allah dan Sholat malam,dengan perjalanan yang panjang kini Dia dapat melihat dan merasakan buah dari kesabarannya. Ternyata Allah membukakan jalannya dari doa-doanya..
Pernah suatu saat ada orang yang mencoba melamarnya, tapi jawaban yang keluar dari mulutnya diluar dugaan saya.
Ia menolak dengan halus dan ia katakan bahwa Ia hanya ingin mengurus anak-anak saja dan lagi pula saya sudah mempunyai kekasih. yaitu, ALLAH.
Itu yang sempat ia ceritakan kepada saya...

Setiap Sholat saya berdoa untuknya,
" ............... Ya Allah semoga Engkau kabulkan doa saya, kalau doa ini hanya engkau kabulkan dari anak yang soleh, maka jadikanlah saya anak yang soleh, berilah saya kekuatan untuk menebus dosa dan kesalahan dari kedua orang tua saya."

Tak ada yang ingin saya lakukan di bulan puasa ini kecuali mencium kaki ibu saya.dan meminta ridhonya dan ampunanya.

Wednesday, September 06, 2006

Jakarta menjelang pagi.

Jakarta menjelang pagi, ada hujan yang menggujur deras semalam, rasa dingin yang masuk menusuk kedaging, tulang dan sum-sum juga urat di nadi nadi.Ada rasa enggan untuk bangun dari mati-ku semalam dan mata dipagi ini rasanya sukar untuk dibuka. Ada sebuah mimpi semalam, dalam matiku.Dan dipagi ini harum dan kesannya masih melekat. Adakah rasa kebahagian ini kulepaskan.
Jakarta menjelang pagi. hujan mengguyur mimpi tapi, bukan sepi........

Anak kecil itu

Anak kecil itu melukis diatas sehelai lembar kertas kehidupan, melukis tentang impiannya yang manis, tentang keluarga dan rumah kecil diatas bukit beserta hamparan sawah dibawahnya dan tanpa ia lupa sungai kecil mengalir ditengahnya. Sampai akhirnya lembaran itu terlepas dari tangannya ketika angin kencang datang menerpa, tanpa kata dan tanya. Mata kecil itu menatap sendu dan pilu, tanpa terasa air matanya menuju ke hulu. Sedetik kemudia ia terdiam..., sebelum akhirnya dia berjalan tanpa kata tapi hanya hati yang bicara dengan pemilik Alam.

Dia yang pergi pagi-pagi sekali


Engkau akan lihat betapa lebih tidak seiringnya antara keinginan dan kenyataan. Atau memang cinta yang salah menempatkannya. Seandainya saya bisa memilih tentu saya akan memilih,tapi kita tidak bisa menolak apa-apa yang Allah berikan kepada kita, sepertihalnya kita tidak bisa meminta apa yang bukan milik kita, dan maafkan aku.
Setahun sudah aku coba melangkah diantara hari-harimu namun, aku harus menyadari ketidak mampuanku meraih hati dan hari-harimu. Seandainya saja saya tahu bahwa itu bukan satu-satunya jalan untuk mereguk kebahagian. Sepertinya saya dan seharusnya bisa membuka mata dan sedikit belajar untuk dewasa

Mam, Dad I Love You..

MAM, DED I LOVE YOU.
I AM. GOING TO DIE WITHOUT YOU.
DED. DO YOU STILL LOVE ME.
PLEASE DON'T LEAVE ME.