Ikut.......

Kalau hendak menurut, biar dengan akal.
Kalau hendak mengikut, biar dengan pintar.

Hidup ini ......

Hiduplah kamu sebagai mana yang kamu kehendaki, tapi Ingat bahwa kamu akan mati.
Dan Cintailah siapa saja yang kamu kehendaki, tapi Ingat bahwa kamu akan berpisah dengannya.
Dan berbuatlah apa saja yang kamu kehendaki, tapi awas kamu akan dibalas atas apa yang kamu lakukan itu.
Dan ketahuilah bahwasanya kemuliaan orang beriman itu terletak pada Qiamul lail, dan kehebatanya bila dia tidak bergantung pada orang lain.

Menunggu ....

Diam ini, masih terasa sunyi.
Menunggu masih juga tersisa sepi.

Sendiri menunggu, sementara dingin telah telah menyelimuti hati.
Rumah-rumah banyak yang menepi dan pohon besar, banyak sekali.
Desa ini semangkin lama terasa semangkin sunyi, ketika malam telah menepati janji.
Di Stasiun tua yang ngeri.

Ada karcis, ada koper tua dan jam dinding yang mati
Ada terang rembulan, ketika lampu stasiun juga mati.
Ada kursi tua, lapuk tak terpakai. Di lantai duduk aku sendiri.
Ada sepi yang terasa nyeri, juga takut pada bayangan sendiri.

Desa apa ini. Perjalanan seperti ini, tak habis aku mengerti.
Semoga malam cepat berganti dan hujan tidak turun lagi.
Malam ini, terasa panjang sekali. cukup sekali aku di sini.
Mengunggu pagi, mengunggu kereta api. di stasiun tua yang hampir mati.


farianda 2010