Thursday, November 13, 2014

Malam pertama bulan syawal yang aku lupa tanggalnya.



Telah lama ia melangkah dan berjalan dengan terseok-seok, mungkin karema beban yang berat mulai tertanggung. Cobaan datang  Kiri, kanan, depan belakang dan  segara penjuru. Setan, manusia dan jin mulai  menjemput, menjerbu bahkan  memburu. Meraka bersatu  membantu, merubuhkan tauhid dan iman yang Satu , bila jatuh, jelas neraka menunggu.
Sementara Dia hanya duduk menunggu tanpa tahu apa yang harus di tunggu kemudian., Sholat Fardhu, Serta Sholat Sunat, berZikir dan Membaca Al Qur’an  . Terbayang jelas Rosul, Nabi yang satu. sementara terasa getar didada yang terasa menyesakkan – Lawan bersatu…. atau sang Satu membantu. Kembali Aku termengu ketika ayat ini kubaca.

      Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. ( AL BAQAROH – 214 )

           Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.
(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali).
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. ( AL BAQAROH – 155-157 )

Sampai ayat ini, terpaku aku sejenak. sebelum kembali aku buka lembar berikut nya dan ini yang aku dapati, ayat ini.

        Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".( AL BAQAROH – 286 )

Lalu kucoba untuk membacanya kembali (Al Qur’an ) ayat demi ayat satu persatu dengan iman yang masih tersisa, kusimak kata demi kata, sementara air mata mulai menggenang di kelopak mata dan turun satu persatu menghangatkan pipi. Dan hati mulai larut, akhirnya tangis pun tidak terbendung lagi dan kucoba untuk menahannya. Sampai aku baca ayat ini. aku berhenti.


Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti (mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah. (IBRAHIM – 19-20)

farianda, syawal 2014

Wednesday, February 26, 2014

sebaris seribu satu

Jalan setapak mulai nampak.
Ketika rembulan mulai tersibak.
Dan langkahpun mulai terpaut jarak.
Lalu..., kau tahu apa yang terpijak dan ku injak.....?

Tak akan kuberitahu, karna kau bukan siapa-siapa bagiku.
Biarlah rahasian ini terbelenggu, dalam kata kata yang kaku dan semu,dan kelak akan kujadikan puisi sebaris seribu satu.
Berjalan aku, meninggalkan asa yang lalu dan sempat terasa dalam kalbu.
Dan terus berjalan, mengisi yang Satu, dibalik cakrawala kekasihku telah lama menunggu.